ABOUT US

Our development agency is committed to providing you the best service.

OUR TEAM

The awesome people behind our brand ... and their life motto.

  • Neila Jovan

    Head Hunter

    I long for the raised voice, the howl of rage or love.

  • Mathew McNalis

    Marketing CEO

    Contented with little, yet wishing for much more.

  • Michael Duo

    Developer

    If anything is worth doing, it's worth overdoing.

OUR SKILLS

We pride ourselves with strong, flexible and top notch skills.

Marketing

Development 90%
Design 80%
Marketing 70%

Websites

Development 90%
Design 80%
Marketing 70%

PR

Development 90%
Design 80%
Marketing 70%

ACHIEVEMENTS

We help our clients integrate, analyze, and use their data to improve their business.

150

GREAT PROJECTS

300

HAPPY CLIENTS

650

COFFEES DRUNK

1568

FACEBOOK LIKES

TIMELINE

Ini dia tanggal-tanggal penting yang perlu dicatat!
OLMAT UINSA 2017

Himpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya kembali menyapa adik-adik semua dengan acara tahunannya yakni Olimpiade Matematika 2017. Olimpiade ini diselenggarakan untuk jenjang MI/SD islam, MTs/SMP Islam dan MA/SMA Islam. Seperti yang telah diketahui bahwa, olimpiade matematika ini merupakan salah satu acara terbesar di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, dan perlu diketahui juga olimpiade matematika (olmat) tahun ini akan diselenggarakan se-Jawa, dengan 19 rayon (Surabaya, Probolinggo, Malang, Jember, Banyuwangi, Lamongan, Jombang, Kediri, Madiun, Pamekasan,Pasuruan, Bandung, Jakarta, Surakarta, Yogyakarta, Kudus, Cirebon, Semarang dan Purwokerto) yang telah disiapkan untuk babak penyisihan, dan untuk babak semifinal maupun final diselenggarakan di UIN Sunan Ampel Surabaya.

  • value="1" data-thickness=".2" class="skill1" tabindex="-1" readonly="readonly" style="width: 36px; height: 21px; position: absolute; vertical-align: middle; margin-top: 21px; margin-left: -50px; border: 0px none; background: transparent none repeat scroll 0% 0%; font: bold 12px Arial; text-align: center; color: rgb(255, 255, 255); padding: 0px;" type="text">
    Pendaftaran

    01 April 2017 - 03 September 2017

  • value="2" data-thickness=".2" class="skill2" tabindex="-1" readonly="readonly" style="width: 36px; height: 21px; position: absolute; vertical-align: middle; margin-top: 21px; margin-left: -50px; border: 0px none; background: transparent none repeat scroll 0% 0%; font: bold 12px Arial; text-align: center; color: rgb(255, 255, 255); padding: 0px;" type="text">
    Babak Penyisihan Rayon

    10 September 2017

  • value="3" data-thickness=".2" class="skill3" tabindex="-1" readonly="readonly" style="width: 36px; height: 21px; position: absolute; vertical-align: middle; margin-top: 21px; margin-left: -50px; border: 0px none; background: transparent none repeat scroll 0% 0%; font: bold 12px Arial; text-align: center; color: rgb(255, 255, 255); padding: 0px;" type="text">
    Babak Semifinal

    16 September 2017

STRATEGY & CREATIVITY

Phasellus iaculis dolor nec urna nullam. Vivamus mattis blandit porttitor nullam.

PORTFOLIO

We pride ourselves on bringing a fresh perspective and effective marketing to each project.

  • Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia Sejak Masa Orde Lama, Orde Baru, dan Reformasi.

    Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia Sejak Masa Orde Lama, Orde Baru, dan Reformasi.


    Indonesia menjadi salah satu negara demokrasi terbesar di dunia. Demokrasi menjadi
    pilihan bangsa Indonesia sejak awal berdirinya. Berbagai model demokrasi pernah diterapkan di Indonesia dengan segala kekurangan dan kelebihannya.

    1.        Pelaksanaan Demokrasi pada Masa Orde Lama
              A.     Pelaksanaan demokrasi pada masa demokrasi liberal (1950 - 1959)
    Sistem ini dikenal pula dengan sebutan demokrasi liberal. Konstitusi yang
    digunakan pada masa demokrasi liberal adalah Undang-Undang Dasar Sementara (UUDS)
    1950. Pada masa demokrasi liberal, terjadi beberapa kali pergantian kabinet. Akibatnya,
    pembangunan tidak berjalan lancar. Setiap partai hanya memperhatikan kepentingan partai
    atau golongannya.
    Masa demokrasi liberal ditandai dengan berubahnya sistem kabinet ke sistem parlementer. Pada masa tersebut, presiden hanya sebagai simbol. Presiden berperan sebagai kepala negara, bukan sebagai kepala pemerintahan. Kepala pemerintahan dipegang oleh seorang perdana menteri.

    Ciri-ciri sistem pemerintahan liberal:
    1.      Kekuasaan legislatif lebih kuat dari pada kekuatan ekspekutif
    2.      Meteri-menteri (kabinet) harus mempertanggungjawabkan tindakan kepada DPR
    3.      Program kebijaksanaan kabinet harus disesuaikan dengan tujuan politik sebagian anggota parlemen.

    Terdapat beberapa kelebihan yang dimiliki pada masa pelaksanaan demokrasi parlemen, yaitu:
    1)      Berkembangnya partai politik pada masa tersebut. Pada masa ini, terlaksana pemilihan umum pertama di Indonesia untuk memilih anggota konstituante. Pemilu tahun 1955 merupakan pemilu multipartai. Melalui pelaksanaan pemilu, berarti negara telah menjamin hak politik warga negara.
    2)      Tingginya akuntabilitas politik.
    3)      Berfungsinya parlemen sebagai lembaga legislatif.

    Adapun kegagalan pelaksanaan demokrasi liberal adalah:
    1)      Dominannya kepentingan partai politik dan golongan sehingga menyebabkan konstituante
    2)      digunakan sebagai ajang konflik kepentingan.
    3)      Kegagalan konstituante menetapkan dasar negara yang baru.
    4)      Masih rendahnya tingkat perekonomian masyarakat. Akibatnya, masyarakat tidak tertarik untuk memahami proses politik.

              Kegagalan sistem parlementer dibuktikan dengan kegagalan parlemen menyusun
    konstitusi negara. Sidang konstituante mampu memenuhi harapan bangsa Indonesia. Hingga akhirnya, Presiden Sukarno mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang berisi:
    a)      menetapkan pembubarkan konstituante,
    b)      menetapkan UUD 1945 berlaku kembali dan tidak berlakunya UUDS 1950,
    c)      pembentukan MPRS dan DPAS.

    B.     Pelaksanaan pada masa demokrasi terpimpin (1959 - 1965)
    Masa ini dikenal dengan istilah Orde Lama. Pada masa demokrasi terpimpin, pelaksanaan demokrasi dipimpin langsung oleh Presiden Sukarno. Dasar dari penerapan demokrasi terpimpin adalah sila keempat Pancasila. Presiden menafsirkan bahwa kata dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan , berarti pimpinan terletak di tangan “Pemimpin Besar Revolusi”.

    Ciri umum demokrasi terpimpin antara lain:
    1)      dominasi seorang pemimpin atau presiden,
    2)      terbatasnya peran partai politik,
    3)      berkembangnya pengaruh komunis atau PKI.

    Terdapat beberapa penyimpangan konstitusi dalam pelaksanaan demokrasi terpimpin, di antaranya:
    a.       Pemusatan kekuasaan di tangan presiden,
    b.      Pancasila tidak ditafsirkan secara bulat dan utuh, akan tetapi secara terpisah,
    c.       Pengangkatan presiden seumur hidup,       
    d.      Rangkap jabatan yang dilakukan presiden,
    e.       Presiden membubarkan DPR hasil Pemilu tahun 1955.
    f.       Konsep Pancasila berubah menjadi konsep Nasakom (nasionalisme, agama, dan komunis),
    g.      Terjadinya pergeseran makna demokrasi, karena tidak terjadi pembagian kekuasaan,
    h.      Kecenderungan pemerintah ke arah blok komunis.
    i.        Manipol USDEK (Manifesto Politik, Undang-Undang Dasar, Sosialisme Indonesia, Ekonomi Terpimpin, Kepribadian Indonesia) dijadikan GBHN tahun 1960. USDEK dibuat oleh Presiden, sedangkan GBHN seharusnya dibuat oleh MPR.

    Besarnya kekuasaan Presiden dalam Pelaksanaan demokrasi terpimpin tampak dengan:
    a.       Pengangkatan Ketua MPRS dirangkap oleh Wakil Perdana Menteri III serta pengagkatan wakil ketua MPRS yang dipilih dan dipimpin oleh partai-partai besar serta wakil ABRI yang masing-masing berkedudukan sebagai menteri yang tidak memimpin departemen.
    b.      Pidato presiden yang berjudul ”Penemuan Kembali Revolusi Kita” pada tanggal 17 Agustus 1959 yang dikenal dengan Manifesto Politik Republik Indonesia (Manipol) ditetapkan sebagai GBHN atas usul DPA yang bersidang tanggal 23-25 September 1959.
    c.       Inti Manipol adalah USDEK (Undang-undang Dasar 1945, Sosialisme Indonesia, Demokrasi Terpimpin, Ekonomi Terpimpin, dan Kepribadian Indonesia). Sehingga lebih dikenal dengan MANIPOL USDEK.
    d.      Pengangkatan Ir. Soekarno sebagai Pemimpin Besar Revolusi yang berarti sebagai presiden seumur hidup.
    e.       Pidato presiden yang berjudul ”Berdiri di atas Kaki Sendiri” sebagai pedoman revolusi dan politik luar negeri.
    f.       Presiden berusaha menciptakan kondisi persaingan di antara angkatan, persaingan di antara TNI dengan Parpol.
    g.      Presiden mengambil alih pemimpin tertinggi Angkatan Bersenjata dengan di bentuk Komandan Operasi Tertinggi (KOTI).

    Pada masa demokrasi terpimpin terjadi pemberontakan PKI, tepatnya pada 30 september 1965. yang bertujuan untuk mengambil alih kekuasaan. Pemberontakan ini tentunya mengacaukan stabilitas politik. Sehingga banyak bermunculan tuntutan untuk membubarkan PKI, khususnya dari pihak mahasiswa. Tuntutan itu dikenal dengan TRITURA (tiga tuntutan rakyat), yaitu sebagai berikut.
    1.    Bubarkan PKI.
    2.    Bersihkan kabinet dari unsur-unsur PKI.
    3.    Turunkan harga.

    2.       Pelaksanaan demokrasi pada masa orde baru (1966 - 1998)

    Berakhirnya pelaksanaan demokrasi terpimpin terjadi bersamaan dengan berakhirnya
    Orde Lama. Orde berganti dengan Orde Baru. Masa pemerintahan baru ini berlangsung di bawah kepemimpinan Presiden Suharto. Segala macam penyimpangan yang terjadi di masa Orde Lama dibenahi oleh Orde Baru.
    Orde Baru bertekad akan melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Masa sejak tahun 1969 menjadi awal bagi bangsa Indonesia untuk hidup dengan harapan. Pemerintah Orde Baru mulai melaksanakan pembangunan secara bertahap. Tahapan
    pembangunan yang dikenal dengan sebutan Pelita (pembangunan lima tahun) dilaksanakan
    menyeluruh di wilayah Indonesia.
    Pelaksanaan pembangunan meliputi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan. Sebagai bentuk pelaksanaan demokrasi, pemerintah melaksanakan pemilihan umum setiap 5 tahun sekali. Pemilihan umum dilaksanakan untuk memilih anggota DPR/MPR. Pemerintah Orde Baru berhasil menyelenggarakan pemilihan umum tahun 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997.

    Ciri-ciri pemerintahan pada masa orde baru :
    1.    Lebih berasal dari "instruksi" pusat
    2.    Amat meningkatkan stabilitas keamanan dalam negeri
    3.    Sedapat mungkin melindungi para pejabat yg terlibat dalam suatu masalah
    4.    Banyak memberi subsidi di sektor migas dan yg mengusai hajat hidup orang banyak
    5.    Berani berhutang kepada pihak luar negeri
    6.    Pembangunan direncanakan dalam tahapan PELITA & REPELITA
    Pelaksanaan demokrasi pada masa Orde Baru juga terjadi berbagai penyimpangan, antaralain:
    a.       Terjadi sentralistik kekuasaan yang menjurus pada otoriter.
    b.      Sentralisasi kekuasaan mengakibatkan pelaksanaan pembangunan tidak merata.
    c.       Merebaknya praktik-praktik KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) dalam pemerintahan.
    d.      Terjadi monopoli di bidang perekonomian oleh kelompok tertentu yang dekat dengan kekuasaan.
    e.       Tidak adanya pembatasan jabatan presiden.

    Adapun beberapa penyebab kegagalan masa orde baru antara lain sebagai berikut :
    1.    Hancurnya ekonomi nasional dengan adanya krisis ekonomi yang tak dapat di tanggulangi.
    2.    Tidak bersatunya lagi pilar-pilar pendukung oerde baru.
    3.    Terjadinya krisis politik dan runtuhnya legitimasi politik.

    3.      Pelaksanaan demokrasi pada masa reformasi (1998 - sekarang)
    Berakhirnya masa Orde Baru, melahirkan era baru yang disebut masa reformasi. Orde
    Baru berakhir pada saat Presiden Suharto menyerahkan kekuasaan kepada Wakil Presiden B.J. Habibie pada tanggal 21 Mei 1998.
    Pergantian masa juga mengubah pelaksanaan demokrasi di Indonesia. Demokrasi yang dikembangkan pada masa reformasi pada dasarnya adalah demokrasi dengan mendasarkan pada Pancasila dan UUD 1945. Masa reformasi berusaha membangun kembali kehidupan yang demokratis dengan mengeluarkan peraturan undangan, antara lain:
    a.       Ketetapan MPR RI Nomor X/MPR/1998 tentang Pokok-Pokok Reformasi.
    b.      Ketetapan Nomor VII/MPR/1998 tentang Pencabutan Tap MPR tentang Referendum.
    c.       Ketetapan MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bebas dari KKN
    d.      Ketetapan MPR RI Nomor XIII/MPR/1998 tentang pembatasan Masa Jabatan Presiden dan Wakil Presiden RI
    e.       Amandemen UUD 1945 sudah sampai amandemen I, II, III, IV Sebagai bentuk pelaksanaan demokrasi, pada masa reformasi dilaksanakan Pemilihan Umum 1999. Pelaksanaan Pemilu 1999 merupakan salah satu amanat reformasi yang harus dilaksanakan.
    Sebagai upaya perbaikan pelaksanaan demokrasi, terdapat beberapa langkah yang dilaksanakan, yaitu:
    a.       banyaknya partai politik peserta pemilu,
    b.      pemilu untuk memilih presiden dan wakil presiden secara langsung,
    c.       pemilu untuk memilih wakil-wakil rakyat yang akan duduk di DPR, MPR, dan DPD.
    d.      pelaksanaan pemilu berdasarkan asas luber dan jurdil,
    e.       pemilihan kepala daerah secara langsung,
    f.       kebebasan penyampaian aspirasi lebih terbuka.

    Ciri-ciri umum demokrasi Pancasila Pada Masa Orde Reformasi:
    Ø  Mengutamakan musyawarah mufakat
    Ø  Mengutamakan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara
    Ø  Tidak memaksakan kehendak pada orang lain
    Ø  Selalu diliputi oleh semangat kekeluargaan
    Ø  Adanya rasa tanggung jawab dalam melaksanakan keputusan hasil musyawarah
    Ø  Dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati yang luhur
    Ø  Keputusan dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, berdasarkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan
    Ø  Penegakan kedaulatan rakyat dengan memperdayakan pengawasan sebagai lembaga negara, lembaga politik dan lembaga swadaya masyarakat
    Ø  Pembagian secara tegas wewenang kekuasaan lembaga Legislatif, Eksekutif dan Yudikatif.
    Ø  Penghormatan kepada beragam asas, ciri, aspirasi dan program parpol yang memiliki partai
    Ø  Adanya kebebasan mendirikan partai sebagai aplikasi dari pelaksanaan hak asasi manusia.
    Setelah diadakannya amandemen, UUD 1945 mengalami perubahan.
  • TEKNIK PEMBUATAN MINIATUR TAMAN

    TEKNIK PEMBUATAN MINIATUR TAMAN

          Miniatur taman, udah pernah dengar tentang hal ini? Miniatur taman bukanlah hal yang istimewa lagi di telinga kita. Tapi, ada yang tau bagaimana cara membuatnya? Nah, kali ini saya akan berbagi cara pembuatan miniatur taman. Langsung aja yuk !!

    1.       Sebelum membuat miniatur taman, hal yang perlu dilakukan adalah memutuskan apakah taman tersebut akan Anda letakkan di luar atau dalam ruangan. Hal ini sangat berpengaruh pada jenis tanaman yang akan Anda gunakan, mengingat setiap tanaman memiliki karakteristik yang berbeda.



    DI DALAM ?

    ATAU

    DI LUAR ?


    2.       Sebagian tanaman membutuhkan penyinaran sinar matahari langsung sedangkan sebagian lainnya umumnya hanya berkembang dalam lingkungan yang ternaungi dan teduh. Berdasarkan karakternya tanaman ada yang cocok diletakan di luar ruangan namun ada juga yang subur diletakan dalam ruangan. Namun yang perlu diingat semua tanaman harus berukuran kecil.


    TUMBUHAN YANG BUTUH SINAR MATAHARI LANGSUNG ?

    ATAU

    TIDAK ?


    3.       Selain itu Anda juga perlu memilih tempat atau material apa yang akan digunakan untuk meletakan tanaman Anda. Kebanyakan orang biasanya memnafaatkan benda-benda sekitar seperti drum-drum air yang sudah tak terpakai, baskom dan kaleng, meski beberapa ada yang sengaja  mendesain khusus material untuk dijadikan sebagai pot. Tapi, pastinya jangan ragu untuk berkreasi memanfaatkan benda sekeliling sehingga menghasilkan pot dengan konsep unik dan berbeda.


    TEMPAT MANA YANG AKAN ANDA GUNAKAN ?


    4.       Dalam tahap penanaman, tanamlah dengan hati-hati karena tanaman ini bersifat kecil dan keras, pastikan setiap tanaman memiliki ruang yang cukup untuk pertumbuhan akar layaknya tanaman berukuran normal. Karena dikonsep melalui lahan yang kecil dan sempit, maka Anda harus rajin memangkas daun tanaman yang terlihat membesar. Karena jika tidak, miniature akan terlihat berantakan. Lalu perhatikan pula apakah lahan tempat Anda membuat miniature taman cukup untuk tumbuhnya akar tanaman secara optimal. Seperti pot, baskom, kaleng bekas, hingga bathtub yang tak terpakai bisa dimanfaatkan sebagai wadah miniature garden. Pastikan agar tanaman data cukup tumbuh agar akar tanaman dapat bekerja optimal. Akibat jika tanaman tersebut tak dapat tumbuh dengan baik bisa disebabkan sempitnya lahan dan tentu tanaman bisa cepat layu dan mati.


    MANA LAHAN YANG TEPAT ?


    5.       Dalam proses finishing Anda bisa menambahkan aksesoris agar miniatur taman tampak serupa asli, Anda bisa mengaplikasikan bangku atau tempat duduk kecil, peralatan, kerikil kecil, jalan setapak mini dan patung kecil juga bisa melengkapi ruang hijau mini yang Anda miliki.


    AKSESORIS APA YANG COCOK ?



    6.       karena biasanya miniatur taman ini terletak di dalam ruangan, otomatis tidak bisa mengandalkan air hujan untuk penyiramannya. Maka, jika ingin miniatur taman tetap terawat dan sehat, juga harus rajin menyiram tanaman. Pastikan agar tanaman tidak membusuk karena kelebihan air. Jadi siramlah tanaman menggunakan botol semprot untuk hasil terbaik.


    SIRAM TANAMAN !!

                 Nah, gimana? Mudah bukan? Mungkin kalau di awal mencoba agak susah, tapi setelah di jalani seru juga. Okey, selamat mencoba membuat miniatur taman. Kalau sudah berhasil membuat miniatur taman share ya fotonya di komentar. Ganbatte!!


  • All About My Dream

    All About My Dream

    Sejak aku masuk Sekolah Dasar, aku sudah memiliki sebuah cita-cita. Cita-cita yang pertama kali aku miliki adalah menjadi seorang guru. Aku tidak tahu menjadi seorang guru adalah keinginanku sendiri atau karena melihat figur kedua orang tuaku yang menjadi seorang guru. Aku masih ingat ketika guruku menanyakan mengenai cita-cita untuk yang pertama kalinya.
    “Sekarang ibu mau bertanya, apa cita-cita kalian satu persatu!” seru Bu Yuli kepada murid yang sedang duduk dengan rapi di bangkunya masing-masing.
    “Ayo mulai dari kamu!” Bu Yuli menunjuk ke arah Lia yang duduk di depan deretan pertama.
    “Jadi dokter, bu!”
    “Jadi Polwan, bu!”
    “Jadi TNI, bu!”
    Semua anak menjawab dengan gembira dan bersemangat. Tetapi aku masih belum tahu apa yang menjadi cita-citaku. Sebuah profesi yang aku inginkan ketika aku besar nanti. Tiba giliranku untuk menjawab pertanyaan Bu Yuli.
    “Ayo Vita, apa cita-citamu?” tanya Bu Yuli lagi ketika aku terdiam untuk berfikir.
    “Ehm, jadi guru bu!” Entah dari mana aku bisa mengatakan jika aku ingin menjadi seorang guru, namun ku pikir itu tidaklah buruk.
    “Guru ya? Ternyata anakku ada juga yang punya cita-cita menjadi guru.” Ucap Bu Yuli sambil terseyum kecil.
    “Ayo Febri, apa cita-citamu?” Bu Yuli bertanya lagi pada anak yang lain.
    “Jadi Pramugari, bu!”
    “Guru ya? Ternyata anakku ada juga yang punya cita-cita menjadi guru.”. Kata-kata Bu Yuli itu terus terngiang di telingaku. Dan itu meyakinkanku untuk memiliki sebuah cita-cita yang sama dengan profesi kedua orang tuaku.
    Waktu terus berjalan, aku masih bercita-cita untuk menjadi seorang guru. Aku terus memikirkan bagaimana aku bisa menjadi seorang guru sedangkan aku tak yakin karena aku bukanlah orang yang mampu bergaul dengan baik.
    Suasana di dalam rumah begitu sepi karena semua keluargaku tidak ada di rumah. Ayah dan Ibuku bekerja, sedangkan kakakku sekolah. Tinggal aku yang ada di rumah karena saat itu ada rapat guru dan sekolah di liburkan sehari.
    Tak ada yang bisa aku kerjakan selain menonton TV. Menonton sinema yang menjadi favoritku dan keluargaku. Awalnya aku tidak begitu peduli dengan jalan ceritanya, ya karena jalan cerita sinema Indonesia sangat mudah di tebak. Tetapi entah mengapa sinema itu cukup menarik perhatianku. Sinema itu bercerita tentang seseorang yang mengabdikan diri untuk menjadi seorang guru untuk anak jalanan.
    Sinema itu menjadikan hatiku bergetar dan ingin sekali menjadi seperti itu. Karena sinema itu, aku mempunyai keinginan untuk membangun sebuah sekolah untuk anak jalanan yang mana mereka tidak di pungut biaya sedikitpun baik gedung, SPP, seragam,ataupun buku. Yang mana di Indonesia masih banyak anak yang putus sekolah karena kemiskinan.
    Tapi darimana aku bisa dapat biaya untuk membangun sekolah itu? Pertanyaan itu mulai berputar di kepalaku. Apa cukup hanya menjadi seorang guru dapat membangun sebuah sekolah lengkap dengan fasilitasnya? Mungkin jika menjadi seorang dosen itu semua dapat terwujud. Lagipula jika menjadi dosen tidak perlu banyak menjelaskan seperti halnya menjadi guru. Sudah ku putuskan, aku ingin menjadi seorang dosen bukan lagi menjadi seorang guru agar keinginanku untuk membangun sekolah itu dapat terwujud.
    “Kamu ingin menjadi dosen jurusan apa?” tanya Ibuku saat aku bercerita ingin menjadi seorang dosen.
    “Gak tau.” Jawabku singkat. Aku tidak pernah tau jika untuk menjadi dosen harus memikirkan harus menjadi dosen jurusan tertentu.
    “Oh, lebih baik kamu menjadi dosen jurusan matematika. Karena matematika itu di butuhkan di masyarakat!”
    Aku hanya mengangguk pelan.
    Apa iya aku bisa menjadi seorang dosen jurusan matematika? Sedangkan kemampuanku menghitung tak begitu bagus. Aku hanya bisa mengerjakan soal-soal yang baru di terangkan, namun setelah beberapa tahun semuanya hilang. Atau lebih tepatnya kemampuan mengingatku buruk. Mungkin aku akan memikirkan lagi tentang menjadi dosen untuk jurusan apa.
    Saat aku menginjak kelas 8, di adakan sebuah tes untuk mengukur IQ dan mengetahui minat siswa. IQ ku tak buruk karena ternyata aku masuk ke dalam kategori yang cukup tinggi. Dan untuk minatku, tertulis jika minat tertinggiku jatuh pada menyelesaikan problem orang atau singkatnya seperti psikologi.
    Benar juga, aku memang suka sekali jika diminta mendengarkan masalah yang dimiliki teman-temanku. Apa lebih baik aku menjadi dosen untuk jurusan Psikologi? Lagi pula menjadi psikologi itu bukanlah hal yang buruk.
    “Vit, ini ada edaran untuk menjadi agen pulsa!” seru ayahku ketika aku sedang mengerjakan tugas PKN yang semua mengenai Undang-Undang, membuat kepalaku pusing. “Kamu mau? Jadi tabunganmu jangan di simpan tapi di buat modal ini.” Ayahku memanglah seorang guru, tetapi ayahku sangat berbakat dalam bidang bisnis.
    “Oh iya, mau yah!” Jawabku singkat sambil terus mengerjakan tugas.
    Ayahku benar-benar mendaftarkanku untuk menjadi agen pulsa. Katanya, jika uang tabunganku di masukkan dalam celengan itu tidak akan menambah jumlahnya. Kalau di jadikan modal seperti ini kita bisa mendapatkan untung atau singkatnya uang yang kita miliki bisa bertambah.
    Pertama kali menjadi agen pulsa, aku hanya menjual kepada keluargaku saja karena aku tidak berani menawarkan kepada teman-temanku. Tetapi semua berubah ketika temanku meminta tolong untuk membelikan pulsa karena jarak rumahnya yang jauh dari counter pulsa.
    “Oh, aku jualan pulsa kok!” seruku ketika Aida berhenti berbicara.
    “Lho kamu jualan ta, Vit?” tanyanya dengan nada yang cukup senang. “Yaudah aku beli ya 5000 di nomorku.”
    Aku mengangguk pasti.
    “Vit, kamu jualan pulsa ta?” tanya Fatus teman sebangkuku saat Aida pergi menjauh.
    “Iya.”
    “Kenapa gak ngomong dari dulu, tau gitu kan aku beli pulsa aja di kamu.”
    Aku hanya tersenyum kecut.
    Sejak saat itu teman-temanku tahu jika aku jualan pulsa dan beberapa dari mereka ada yang membeli pulsa kepadaku. Waktu pun terus berjalan hingga aku duduk di kelas 11. Aku tetap ingin membangun sebuah sekolah untuk anak jalanan dan tetap berjualan pulsa.
    Tetapi ada hal yang mengganjal cita-citaku. Saat aku membaca sebuah artikel di internet mengenai jurusan perguruan tinggi yang agak sulit untuk mendapatan pekerjaan, jurusan psikologi masuk ke dalamnya. Memang itu belum pasti, tetapi entah mengapa artikel itu sedikit membuatku ragu.
    Bagaimana jika benar, jurusan psikologi sulit untuk mendapatkan pekerjaan? Aku harus memikirkan ulang mengenai cita-citaku. Lagi-lagi aku pusing dengan pekerjaan yang cocok agar aku bisa membangun sekolah untuk anak jalanan itu.
    Hari ini adalah hari Sabtu, dimana hari yang biasa aku gunakan untuk menghilangkan penat dari pelajaran yang aku cerna dari hari Senin hingga Jumat. Aku menonton sebuah film Thailand yang di perankan oleh Pachara Chirathivat, aktor Thailand yang mulai terkenal dari film pertamanya Suckseed. Film kali ini berjudul “Top Secret The Billionaire”. Dan itu adalah kisah nyata dari seorang pengusaha muda.
    Film itu bercerita tentang TOP, seorang pengusaha muda yang sukses berbisnis saat usianya baru 19 tahun. Perjalanannya tak mudah, mulai dari di tipu orang hingga penyitaan rumahnya. Namun karena sifat pantang menyerahnya, dia mampu sukses dan makanan ringannya pun terjual hingga ke mancanegara termasuk Indonesia.
    Film itu sungguh menginspirasiku. Mungkin jika aku menjadi seorang pengusaha, aku bisa menjadi mewujudkan impianku membangun sekolah untuk anak jalanan. Iya, aku yakin itu. Tapi, aku harus memulai dari bisnis apa? Lagi dan lagi, hal itu yang selalu menjadi pengahalang besar impianku.
    “Permisi” ucap tetanggaku sambil membawa semangkuk pangsit yang terlihat menggiurkan, Tante Widi.
    Aku segera keluar dan mendatangi Tante Widi.
    “Ini pangsit yang akan di jual nanti, silahkan di coba.” Tante Widi memberikan mangkuk yang dibawanya.
    “Oh iya, tante. Terima kasih.” Aku mengambil mangkuk itu. “Gratis kan, tante?”
    “Iya gratis kok, tapi kalau mau nambah beli ya!” Jawab Tante Widi sambil tersenyum kecil kemudian berjalan menjauh dariku menuuju rumah tetanggaku yang lain.
    Belum ada satu bulan, warung Tante Widi cukup ramai dan bisa di bilang usahanya cukup sukses untuk seseorang yang baru memulai bisnisnya. Apa mungkin jika membuka warung makan, aku bisa memperoleh banyak keuntungan? Mungkin saja, lagipula banyak orang yang akan membutuhkan makanan dan minuman.
    Sudah aku putuskan jika aku akan membuka usaha warung makan. Mungkin bukan warung makan biasa. Aku akan membuka sebuah cafe. Cafe yang sukses hingga membuka cabang di seluruh Indonesia dan juga mancanegara. Lagipula banyak pengangguran di Indonesia yang membutuhkan lapangan pekerjaan. Tapi, darimana aku mendapatkan modal untuk usahaku itu?
    Oh iya, aku sekarang masih menjadi agen pulsa. Mungkin keuntungan yang aku dapat bisa di tabung dan di jadikan modal usahaku itu. Tapi apakah cukup hanya dengan berjualan pulsa? Aku harus memikirkan ulang mengenai ini.
    “Tukang parkir itu gak bisa di anggap remeh. Masa iya penghasilannya melebihi gaji guru.” Kata ibuku tak habis pikir.
    “Iya bu, sekarang saja parkir 2000.” Sahut masku yang sedang memandangi laptopnya. “Nah kalau yang parkir ada 100, kan lumayan sudah dapat 200.000. Itu baru sehari.”
    “Lha iya, kalau di hitung-hitung ya sekitar 6.000.000 per bulan.” Ucap ibuku sambil berjalan menjauh ke arah dapur. “Iya kalau yang parkir hanya 100, kalau lebih?”
    Aku hanya terdiam mendengar pembicaraan ibuku dan masku.
    Aku masih tak habis pikir, tukang parkir saja bisa menghasilkan uang 6.000.000 per bulan. Aku salut dengan mereka. Apa iya aku harus membuka lahan parkir juga agar dapat membuka cafe dan membangun sebuah sekolah untuk anak jalanan? Tapi itu bisa di pikirkan.
    Penghasilan tukang parkir satu hari saja sudah lumayan banyak. Mungkin aku akan membuka lahan parkir di tempat strategis. Apalagi sekarang anak sekolah tidak boleh membawa kendaraan yang membutuhkan SIM dan bisa saja mereka parkir di luar sekolah. Itu membuat keuntungan yang lebih bagi tukang parkir.
    Tapi, biarlah waktu berjalan dulu. Mungkin aku harus memikirkan pelajaran-pelajaran yang harus aku cerna terlebih dahulu. Baru jika aku lulus SMA nanti, aku akan kembali memikirkan cara untuk membangun sebuah cafe dan sebuah sekolah untuk anak jalanan. Dan aku yakin aku bisa mewujudkan cita-citaku itu.
    The End.

    Apakah cerita  ini berakhir? Tidak, cita-citaku belum terwujud. Dan aku harus berhasil mewujudkan cita-citaku itu. Aku harus bisa menjadi orang yang berguna di dunia ini. Ya, aku pasti bisa. Tapi untuk sekarang, mungkin hanya ini yang bisa aku ceritakan.
  • Diberdayakan oleh Blogger.
    - See more at: http://www.komputerseo.com/2010/12/cara-memasang-gambar-animasi-lucu-di.html#sthash.AVdlx4AU.dpuf

    Pengikut

    Translate

    WHAT WE DO

    We've been developing corporate tailored services for clients for 30 years.

    CONTACT US

    For enquiries you can contact us in several different ways. Contact details are below.

    ScorpioSeven

    • Street :Road Street 00
    • Person :Person
    • Phone :+045 123 755 755
    • Country :POLAND
    • Email :contact@heaven.com

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua.

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.