Miniatur taman, udah pernah dengar tentang hal ini? Miniatur taman bukanlah hal yang istimewa lagi di telinga kita. Tapi, ada yang tau bagaimana cara membuatnya? Nah, kali ini saya akan berbagi cara pembuatan miniatur taman. Langsung aja yuk !!
1.
Sebelum membuat miniatur taman, hal yang perlu
dilakukan adalah memutuskan apakah taman tersebut akan Anda letakkan di luar
atau dalam ruangan. Hal ini sangat berpengaruh pada jenis tanaman yang akan
Anda gunakan, mengingat setiap tanaman memiliki karakteristik yang berbeda.
DI DALAM ?
ATAU
DI LUAR ?
2.
Sebagian tanaman membutuhkan penyinaran sinar
matahari langsung sedangkan sebagian lainnya umumnya hanya berkembang dalam
lingkungan yang ternaungi dan teduh. Berdasarkan karakternya tanaman ada yang
cocok diletakan di luar ruangan namun ada juga yang subur diletakan dalam
ruangan. Namun yang perlu diingat semua tanaman harus berukuran kecil.
TUMBUHAN YANG BUTUH SINAR MATAHARI LANGSUNG ?
ATAU
TIDAK ?
3.
Selain itu Anda juga perlu memilih tempat atau
material apa yang akan digunakan untuk meletakan tanaman Anda. Kebanyakan orang
biasanya memnafaatkan benda-benda sekitar seperti drum-drum air yang sudah tak
terpakai, baskom dan kaleng, meski beberapa ada yang sengaja mendesain khusus material untuk dijadikan
sebagai pot. Tapi, pastinya jangan ragu untuk berkreasi memanfaatkan benda sekeliling
sehingga menghasilkan pot dengan konsep unik dan berbeda.
TEMPAT MANA YANG AKAN ANDA GUNAKAN ?
4.
Dalam tahap penanaman, tanamlah dengan hati-hati
karena tanaman ini bersifat kecil dan keras, pastikan setiap tanaman memiliki
ruang yang cukup untuk pertumbuhan akar layaknya tanaman berukuran normal. Karena
dikonsep melalui lahan yang kecil dan sempit, maka Anda harus rajin memangkas
daun tanaman yang terlihat membesar. Karena jika tidak, miniature akan terlihat
berantakan. Lalu perhatikan pula apakah lahan tempat Anda membuat miniature
taman cukup untuk tumbuhnya akar tanaman secara optimal. Seperti pot, baskom,
kaleng bekas, hingga bathtub yang tak terpakai bisa dimanfaatkan sebagai wadah
miniature garden. Pastikan agar tanaman data cukup tumbuh agar akar tanaman
dapat bekerja optimal. Akibat jika tanaman tersebut tak dapat tumbuh dengan
baik bisa disebabkan sempitnya lahan dan tentu tanaman bisa cepat layu dan
mati.
MANA LAHAN YANG TEPAT ?
5.
Dalam proses finishing Anda bisa menambahkan
aksesoris agar miniatur taman tampak serupa asli, Anda bisa mengaplikasikan
bangku atau tempat duduk kecil, peralatan, kerikil kecil, jalan setapak mini
dan patung kecil juga bisa melengkapi ruang hijau mini yang Anda miliki.
AKSESORIS APA YANG COCOK ?
6.
karena biasanya miniatur taman ini terletak di
dalam ruangan, otomatis tidak bisa mengandalkan air hujan untuk penyiramannya.
Maka, jika ingin miniatur taman tetap terawat dan sehat, juga harus rajin
menyiram tanaman. Pastikan agar tanaman tidak membusuk karena kelebihan air.
Jadi siramlah tanaman menggunakan botol semprot untuk hasil terbaik.
SIRAM TANAMAN !!
Nah, gimana? Mudah bukan? Mungkin kalau di awal mencoba agak
susah, tapi setelah di jalani seru juga. Okey, selamat mencoba membuat miniatur
taman. Kalau sudah berhasil membuat miniatur taman share ya fotonya di
komentar. Ganbatte!!
All About My Dream
Sejak
aku masuk Sekolah Dasar, aku sudah memiliki sebuah cita-cita. Cita-cita yang
pertama kali aku miliki adalah menjadi seorang guru. Aku tidak tahu menjadi seorang
guru adalah keinginanku sendiri atau karena melihat figur kedua orang tuaku
yang menjadi seorang guru. Aku masih ingat ketika guruku menanyakan mengenai
cita-cita untuk yang pertama kalinya.
“Sekarang
ibu mau bertanya, apa cita-cita kalian satu persatu!” seru Bu Yuli kepada murid
yang sedang duduk dengan rapi di bangkunya masing-masing.
“Ayo
mulai dari kamu!” Bu Yuli menunjuk ke arah Lia yang duduk di depan deretan
pertama.
“Jadi
dokter, bu!”
“Jadi
Polwan, bu!”
“Jadi
TNI, bu!”
Semua
anak menjawab dengan gembira dan bersemangat. Tetapi aku masih belum tahu apa
yang menjadi cita-citaku. Sebuah profesi yang aku inginkan ketika aku besar
nanti. Tiba giliranku untuk menjawab pertanyaan Bu Yuli.
“Ayo
Vita, apa cita-citamu?” tanya Bu Yuli lagi ketika aku terdiam untuk berfikir.
“Ehm,
jadi guru bu!” Entah dari mana aku bisa mengatakan jika aku ingin menjadi
seorang guru, namun ku pikir itu tidaklah buruk.
“Guru
ya? Ternyata anakku ada juga yang punya cita-cita menjadi guru.” Ucap Bu Yuli
sambil terseyum kecil.
“Ayo
Febri, apa cita-citamu?” Bu Yuli bertanya lagi pada anak yang lain.
“Jadi
Pramugari, bu!”
“Guru ya? Ternyata anakku ada juga
yang punya cita-cita menjadi guru.”.
Kata-kata Bu Yuli itu terus terngiang di telingaku. Dan itu meyakinkanku untuk
memiliki sebuah cita-cita yang sama dengan profesi kedua orang tuaku.
Waktu
terus berjalan, aku masih bercita-cita untuk menjadi seorang guru. Aku terus
memikirkan bagaimana aku bisa menjadi seorang guru sedangkan aku tak yakin
karena aku bukanlah orang yang mampu bergaul dengan baik.
Suasana
di dalam rumah begitu sepi karena semua keluargaku tidak ada di rumah. Ayah dan
Ibuku bekerja, sedangkan kakakku sekolah. Tinggal aku yang ada di rumah karena
saat itu ada rapat guru dan sekolah di liburkan sehari.
Tak
ada yang bisa aku kerjakan selain menonton TV. Menonton sinema yang menjadi
favoritku dan keluargaku. Awalnya aku tidak begitu peduli dengan jalan ceritanya,
ya karena jalan cerita sinema Indonesia sangat mudah di tebak. Tetapi entah
mengapa sinema itu cukup menarik perhatianku. Sinema itu bercerita tentang
seseorang yang mengabdikan diri untuk menjadi seorang guru untuk anak jalanan.
Sinema
itu menjadikan hatiku bergetar dan ingin sekali menjadi seperti itu. Karena
sinema itu, aku mempunyai keinginan untuk membangun sebuah sekolah untuk anak
jalanan yang mana mereka tidak di pungut biaya sedikitpun baik gedung, SPP,
seragam,ataupun buku. Yang mana di Indonesia masih banyak anak yang putus
sekolah karena kemiskinan.
Tapi
darimana aku bisa dapat biaya untuk membangun sekolah itu? Pertanyaan itu mulai
berputar di kepalaku. Apa cukup hanya menjadi seorang guru dapat membangun sebuah
sekolah lengkap dengan fasilitasnya? Mungkin jika menjadi seorang dosen itu
semua dapat terwujud. Lagipula jika menjadi dosen tidak perlu banyak
menjelaskan seperti halnya menjadi guru. Sudah ku putuskan, aku ingin menjadi
seorang dosen bukan lagi menjadi seorang guru agar keinginanku untuk membangun
sekolah itu dapat terwujud.
“Kamu
ingin menjadi dosen jurusan apa?” tanya Ibuku saat aku bercerita ingin menjadi
seorang dosen.
“Gak
tau.” Jawabku singkat. Aku tidak pernah tau jika untuk menjadi dosen harus
memikirkan harus menjadi dosen jurusan tertentu.
“Oh,
lebih baik kamu menjadi dosen jurusan matematika. Karena matematika itu di
butuhkan di masyarakat!”
Aku
hanya mengangguk pelan.
Apa
iya aku bisa menjadi seorang dosen jurusan matematika? Sedangkan kemampuanku
menghitung tak begitu bagus. Aku hanya bisa mengerjakan soal-soal yang baru di
terangkan, namun setelah beberapa tahun semuanya hilang. Atau lebih tepatnya
kemampuan mengingatku buruk. Mungkin aku akan memikirkan lagi tentang menjadi
dosen untuk jurusan apa.
Saat
aku menginjak kelas 8, di adakan sebuah tes untuk mengukur IQ dan mengetahui
minat siswa. IQ ku tak buruk karena ternyata aku masuk ke dalam kategori yang
cukup tinggi. Dan untuk minatku, tertulis jika minat tertinggiku jatuh pada
menyelesaikan problem orang atau singkatnya seperti psikologi.
Benar
juga, aku memang suka sekali jika diminta mendengarkan masalah yang dimiliki
teman-temanku. Apa lebih baik aku menjadi dosen untuk jurusan Psikologi? Lagi
pula menjadi psikologi itu bukanlah hal yang buruk.
“Vit,
ini ada edaran untuk menjadi agen pulsa!” seru ayahku ketika aku sedang mengerjakan
tugas PKN yang semua mengenai Undang-Undang, membuat kepalaku pusing. “Kamu
mau? Jadi tabunganmu jangan di simpan tapi di buat modal ini.” Ayahku memanglah
seorang guru, tetapi ayahku sangat berbakat dalam bidang bisnis.
“Oh
iya, mau yah!” Jawabku singkat sambil terus mengerjakan tugas.
Ayahku
benar-benar mendaftarkanku untuk menjadi agen pulsa. Katanya, jika uang
tabunganku di masukkan dalam celengan itu tidak akan menambah jumlahnya. Kalau
di jadikan modal seperti ini kita bisa mendapatkan untung atau singkatnya uang
yang kita miliki bisa bertambah.
Pertama
kali menjadi agen pulsa, aku hanya menjual kepada keluargaku saja karena aku
tidak berani menawarkan kepada teman-temanku. Tetapi semua berubah ketika
temanku meminta tolong untuk membelikan pulsa karena jarak rumahnya yang jauh
dari counter pulsa.
“Oh,
aku jualan pulsa kok!” seruku ketika Aida berhenti berbicara.
“Lho
kamu jualan ta, Vit?” tanyanya dengan nada yang cukup senang. “Yaudah aku beli
ya 5000 di nomorku.”
Aku
mengangguk pasti.
“Vit,
kamu jualan pulsa ta?” tanya Fatus teman sebangkuku saat Aida pergi menjauh.
“Iya.”
“Kenapa
gak ngomong dari dulu, tau gitu kan aku beli pulsa aja di kamu.”
Aku
hanya tersenyum kecut.
Sejak
saat itu teman-temanku tahu jika aku jualan pulsa dan beberapa dari mereka ada
yang membeli pulsa kepadaku. Waktu pun terus berjalan hingga aku duduk di kelas
11. Aku tetap ingin membangun sebuah sekolah untuk anak jalanan dan tetap
berjualan pulsa.
Tetapi
ada hal yang mengganjal cita-citaku. Saat aku membaca sebuah artikel di
internet mengenai jurusan perguruan tinggi yang agak sulit untuk mendapatan
pekerjaan, jurusan psikologi masuk ke dalamnya. Memang itu belum pasti, tetapi
entah mengapa artikel itu sedikit membuatku ragu.
Bagaimana
jika benar, jurusan psikologi sulit untuk mendapatkan pekerjaan? Aku harus
memikirkan ulang mengenai cita-citaku. Lagi-lagi aku pusing dengan pekerjaan
yang cocok agar aku bisa membangun sekolah untuk anak jalanan itu.
Hari
ini adalah hari Sabtu, dimana hari yang biasa aku gunakan untuk menghilangkan
penat dari pelajaran yang aku cerna dari hari Senin hingga Jumat. Aku menonton
sebuah film Thailand yang di perankan oleh Pachara Chirathivat, aktor Thailand
yang mulai terkenal dari film pertamanya Suckseed. Film kali ini berjudul “Top
Secret The Billionaire”. Dan itu adalah kisah nyata dari seorang pengusaha
muda.
Film
itu bercerita tentang TOP, seorang pengusaha muda yang sukses berbisnis saat
usianya baru 19 tahun. Perjalanannya tak mudah, mulai dari di tipu orang hingga
penyitaan rumahnya. Namun karena sifat pantang menyerahnya, dia mampu sukses
dan makanan ringannya pun terjual hingga ke mancanegara termasuk Indonesia.
Film
itu sungguh menginspirasiku. Mungkin jika aku menjadi seorang pengusaha, aku
bisa menjadi mewujudkan impianku membangun sekolah untuk anak jalanan. Iya, aku
yakin itu. Tapi, aku harus memulai dari bisnis apa? Lagi dan lagi, hal itu yang
selalu menjadi pengahalang besar impianku.
“Permisi”
ucap tetanggaku sambil membawa semangkuk pangsit yang terlihat menggiurkan,
Tante Widi.
Aku
segera keluar dan mendatangi Tante Widi.
“Ini
pangsit yang akan di jual nanti, silahkan di coba.” Tante Widi memberikan
mangkuk yang dibawanya.
“Oh
iya, tante. Terima kasih.” Aku mengambil mangkuk itu. “Gratis kan, tante?”
“Iya
gratis kok, tapi kalau mau nambah beli ya!” Jawab Tante Widi sambil tersenyum
kecil kemudian berjalan menjauh dariku menuuju rumah tetanggaku yang lain.
Belum
ada satu bulan, warung Tante Widi cukup ramai dan bisa di bilang usahanya cukup
sukses untuk seseorang yang baru memulai bisnisnya. Apa mungkin jika membuka
warung makan, aku bisa memperoleh banyak keuntungan? Mungkin saja, lagipula
banyak orang yang akan membutuhkan makanan dan minuman.
Sudah
aku putuskan jika aku akan membuka usaha warung makan. Mungkin bukan warung
makan biasa. Aku akan membuka sebuah cafe. Cafe yang sukses hingga membuka
cabang di seluruh Indonesia dan juga mancanegara. Lagipula banyak pengangguran
di Indonesia yang membutuhkan lapangan pekerjaan. Tapi, darimana aku
mendapatkan modal untuk usahaku itu?
Oh
iya, aku sekarang masih menjadi agen pulsa. Mungkin keuntungan yang aku dapat
bisa di tabung dan di jadikan modal usahaku itu. Tapi apakah cukup hanya dengan
berjualan pulsa? Aku harus memikirkan ulang mengenai ini.
“Tukang
parkir itu gak bisa di anggap remeh. Masa iya penghasilannya melebihi gaji
guru.” Kata ibuku tak habis pikir.
“Iya
bu, sekarang saja parkir 2000.” Sahut masku yang sedang memandangi laptopnya. “Nah
kalau yang parkir ada 100, kan lumayan sudah dapat 200.000. Itu baru sehari.”
“Lha
iya, kalau di hitung-hitung ya sekitar 6.000.000 per bulan.” Ucap ibuku sambil
berjalan menjauh ke arah dapur. “Iya kalau yang parkir hanya 100, kalau lebih?”
Aku
hanya terdiam mendengar pembicaraan ibuku dan masku.
Aku
masih tak habis pikir, tukang parkir saja bisa menghasilkan uang 6.000.000 per
bulan. Aku salut dengan mereka. Apa iya aku harus membuka lahan parkir juga
agar dapat membuka cafe dan membangun sebuah sekolah untuk anak jalanan? Tapi
itu bisa di pikirkan.
Penghasilan
tukang parkir satu hari saja sudah lumayan banyak. Mungkin aku akan membuka
lahan parkir di tempat strategis. Apalagi sekarang anak sekolah tidak boleh
membawa kendaraan yang membutuhkan SIM dan bisa saja mereka parkir di luar
sekolah. Itu membuat keuntungan yang lebih bagi tukang parkir.
Tapi,
biarlah waktu berjalan dulu. Mungkin aku harus memikirkan pelajaran-pelajaran
yang harus aku cerna terlebih dahulu. Baru jika aku lulus SMA nanti, aku akan
kembali memikirkan cara untuk membangun sebuah cafe dan sebuah sekolah untuk
anak jalanan. Dan aku yakin aku bisa mewujudkan cita-citaku itu.
The
End.
Apakah
cerita ini berakhir? Tidak, cita-citaku
belum terwujud. Dan aku harus berhasil mewujudkan cita-citaku itu. Aku harus
bisa menjadi orang yang berguna di dunia ini. Ya, aku pasti bisa. Tapi untuk
sekarang, mungkin hanya ini yang bisa aku ceritakan.
IN THE MYSTERY DAY Part 3
Pagi
itu aku terlambat bangun . Karena kejadian semalam , aku tak bisa tidur , dan
alhasil sekarang aku terlambat . Aku segera berlari menuju sekolah . Gawat aku
bisa bisa aku di hukum Pak Bandi .
Sesampainya
di sekolah , Pak Bandi sudah berdiri di Lapangan . Dan tanpa di suruh aku
menyerahkan diri . Tapi anehnya Pak Bandi tak melihatku dan malah pergi
meninggalkanku . Dan sebelum Pak Bandi pergi , beliau sempat memegang lehernya dengan raut wajah aneh . Sudahlah
buat apa aku fikirkan yang penting aku tak kena hukum guru yang satu ini . Aku segera pergi ke kelas .
Di
kelas , aku harus bersyukur karena belum ada guru yang mengisi jam . Tapi
kenapa , anak anak tidak mempedulikan aku yag datang terlambat . Biasanya kan
pasti sudah di ejek ejek . Dan
juga anehnya , sahabatku Lala yang
selalu bersamaku sekarang dia duduk di depan dengan Diana .
“
Ih kenapa lagi sih , apa salahku sama dia ? koq bisa bisanya dia duduk di depan
bersama Diana si cewek caper itu .” omelku .
Aku
dan Lala sudah bersahabat sejak SMP . Lala itu anak yang baik . Dia selalu
mengalah denganku . Tak biasanya dia
pindah tempat duduk kalau ada masalah denganku . Yang ada aku yang
pindah .
Aku
segera berjalan menuju bangku yang biasanya aku duduki bersama Lala .
Tak
lama kemudian muncul seorang guru dari balik pintu . Eh tidak , itu bukan guru
melainkan kepala sekolah . Tapi beliau masuk tak hanya sendiri beliau bersama
seorang cowok . Siapa cowok itu ? dia tampak tak asing bagiku .
“
Murid-muridku , hari ini kalian mendapat teman lama .. “ kata Kepala sekolah .
Semua
anak tampak kebingungan. Itu karena Kepala Sekolah berkata teman lama.
Cowok
yang berada di sebelah tersenyum melihat anak anak kebingungan .
“
Sudah dari pada kalian bingung , mendingan tanya sendiri pada teman lama kalian
ini .” kata Kepala sekolah yang kemudian pergi meninggalkan kelas kami .
“
Kau ini siapa sebenarnya ? “ Tanya si ketua kelas .
Lagi
lagi cowok itu hanya tersenyum .
“
Kau ini bisu ya ? “ Tanya si anak paling nakal di kelas .
“
Tenang , aku ini adalah bagian dari kelas ini !” jawab cowok itu dengan tenang.
“
Siapa kamu ? “ Tanya ketua kelas.
“Aku
adalah sainganmu ketua kelas!”katanya dengan senyum menyindir.
“Apa
kau ini adalah Ciko?”Tanya Lala ragu-ragu.
Cowok
itu hanya tersenyum.
“Dasar
Ciko tetep aja sifatnya kayak dulu.”sahut anak lelaki yang dulunya sering
ngumpul bareng Ciko.
Apa
benar itu Ciko. Cowok keren plus pinter itu sudah kembali? Cowok yang selama
ini menjadi temen dekatku dan yang aku taksir sejak pertama kali bertemu sudah
kembali dari Australia. Walau bukan hanya aku yang
naksir dia. Bahkan Lala juga naksir sama dia.
“Kamu
berubah sekali. Kamu terlihat cold deh!” kata Diana sok akrab.
“Bener,
aku aja sampai gak ngenalin kamu.” Imbuh salah seorang cewek yang juga naksir
sama Ciko. Aku tau
hal itu karena Ciko sendiri yang memberi tahuku.
Ciko
hanya tersenyum dan melihat sekeliling . Dan saat melihatku dia tampak begitu
terkejut .
“
Dasar cowok , bukannya senang karena bisa bertemu aku lagi tapi malah terkejut.”
gerutuku.
Dari
balik pintu , Bu Gina datang dan segera memulai pelajaran.
Ciko
pun segera pergi ke bangku ku .
“
Kapan kamu pulang ? ” tanyaku senang .
Ciko
melihatku seakan kebingungan .
“
Kamu kenapa ? “
“
Nanti pulang kita lanjutin ya ! “ bisik Ciko tanpa memandangku sedikit pun .
“
Kenapa harus waktu pulang.Kenapa tidak waktu istirahat ? “ tanyaku sedikit
jengkel .
“Waktu
istirahat aku ingin bersama dengan teman temanku dulu “
“
Baiklah “ jawabku jengkel .
****
“
Ciko tunggu … “ teriakku memanggil Ciko yang sudah berjalan terlebih dahulu .
Tapi
Ciko tak menoleh dan lebih asyik berjalan bersama teman temannya.
Kali
ini tak ada ampun untuk Ciko . Sejak tadi aku di cuekkin . Aku pun duduk
kembali di dalam kelas .Aku benar benar seperti di cuekkin sama semua orang .
Sebenarnya apa salahku?
Tak
lama kemudian , Ciko muncul dan duduk di sebelahku .
“
Kamu kenapa masih di sini ? ” Tanya Ciko
Aku
hanya diam tak melihat wajahnya sedikit pun .
“
Kamu belum tenang ya ?”
Belum
tenang . apa maksudnya?
“
Apa ada urusan yang belum kamu selesaikan ? “ Tanyanya lagi lagi yang membuat
aku bingung .
“
Apa yang kau maksud ? “ tanyaku tetap memalingkan wajahku .
“
Ciko , sedang apa kamu di sini ? ” Tiba tiba terdengar suara dari luar dan
terus mendekat ke arah ku dan Ciko .
“
Oh , kamu Lala . “
“Apa
ada barang yang tertinggal? “ Tanya Lala yang
menurutku itu sok perhatian banget.
Aku
yang semakin panas mendengar Lala sok perhatian ke Ciko di depan ku sendiri,
langsung pergi meninggalkan mereka berdua .
“
Apa apaan sih Lala itu , kalo dia marah sama aku ya jangan begini dong caranya
.” ocehku di tengah perjalanan.
Tiba
tiba dari arah belakang terdengar sesuatu yang menjanggal . Seperti bunyi
sepatu seeorang . Tak biasanya aku merasa jiwa ku terancam . Padahal itu
hanyalah bunyi sepatu sesorang .
Ku
beranikan diriku tuk melihat ke belakang . Baru kali ini aku merasa takut jika
mendengar bunyi langkah kaki seseorang . Dengan keberanian yang sudah tinggal
tiga puluh persen , aku melihat ke arah belakang . Tapi saat aku menoleh ke
arah belakang … tak ada
siapa pun di sana .
“
Itu hanya perasaanku saja mngkin .” kataku menyemangati diriku . Dan segera
menerusakan pejalanan.
Dan
saat aku membalik badan ku …
“
AAAAHHHHH … ” Teriakku ketika melihat sesuatu yang aku sendiri juga tak
seberapa jelas karena langsung ku tutupi mataku dengan tangan .
“
Zeta .. “ kata seorang dengan suara beratnya .
Lagi
lagi dengan keberanian yang tinggal nol koma satu persen ku membuka mataku . Ku
akhirnya bisa bernafas lega karena ternyata dia adalah Ciko .
“
Ciko , mengapa kau mengagetkan ku ? “ tanyaku yang jengkel karena dia datang
begitu saja .
“
Apa aku benar benar telah mengagetkan kamu ? “ Tanyanya balik tanpa ada
perasaan bersalah padaku .
“
Terserah . “ jawabku ketus dan meninggalkanya sendirian .
“
Zeta tunggu lah “
Aku
terus berjalan tanpa menghiraukannya .
“
Zeta , kamu salah faham . Kali ini aku sangat ingin kamu membantuku . “
“
Apa katanya. Sangat ingin ? Enak saja dari tadi aku juga sangat ingin berbicara
padanya , api malah di cuekin .” omelku sendiri jauh meninggalkan Ciko.
“
Ayo lah Zeta , aku benar benar butuh kamu kali ini. Hanya kamu yang bisa.“
Ya
ampun… kata kata yang barusan keluar dari mulutnya seperti aku adalah orang
yang paling di butuhkan olehnya.
“Kenapa
harus aku? Kenapa tidak si Lala saja?” jawabku sok jual mahal.
“Karena
hanya kamu lah yang bisa. Dan tak bisa di gantikan orang lain.”
Aduh
jawabannya membuat aku melayang lagi.
“Memang
bantuan apa?”
Ciko
tersenyum.”Nanti sore datanglah ke rumahku.”
****
Hadiah Untuk Surabaya
Kali ini saya akan menceritakan mengenai Kota saya tercinta yaitu kota Surabaya. Yap, karena hari ini bertepatan dengan HUT Surabaya yang ke 721 tahun. Sekaligus sebagai pengingat kita khususnya warga Surabaya agar tidak melupakan sejarah berdirinya Kota Surabaya.
Kota Surabaya adalah ibu kota Provinsi
Jawa Timur, Indonesia. Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia
setelah Jakarta, dengan jumlah penduduk metropolisnya yang mencapai 3 juta
jiwa, sedangkan wilayah Gerbangkertosusila (Wilayah Metropolitan Surabaya)
merupakan metropolitan terbesar kedua di Indonesia setelah Jabodetabek. Kota
Surabaya juga merupakan pusat bisnis, perdagangan, industri, dan pendidikan di
kawasan Indonesia bagian timur. Surabaya terkenal dengan sebutan Kota Pahlawan
karena sejarahnya yang sangat diperhitungkan dalam perjuangan merebut
kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajah. Kata Surabaya konon berasal dari
cerita mitos pertempuran antara sura (ikan hiu) dan baya (buaya) dan akhirnya
menjadi kota Surabaya
Dahulu, di lautan luas sering terjadi
perkelahian antara Sura dengan Buaya. Mereka berkelahi hanya karena berebut
mangsa.Keduanya sama-sama kuat, sama-sama tangkas,sama-sama cerdik, sama-sama
ganas dan sama-sama rakus.Sudah berkali-kali mereka berkelahi belum pernah ada
yang menang atau pun yang kalah. akhirnya mereka mengadakan kesepakatan.
"Aku bosan terus-menerus berkelahi, Buaya," kata Sura. "Aku juga,
Sura.Apa yang harus kita lakukan agar kita tidak lagi berkelahi?" tanya
Buaya. Sura sudah punya rencana untuk menghentikan perkelahiannya dengan Buaya
segera menerangkan. "Untuk mencegah perkelahian di antara kita,sebaiknya
kita membagi daerah kekuasaan menjadi dua. Aku berkuasa sepenuhnya di dalam air
dan harus mencari mangsa di dalam air,sedangkan kamu barkuasa di daratan dan
mangsamu harus yang berada di daratan. Sebagai batas antara daratan dan air,
kita tentukan batasnya,yaitu tempat yang dicapai oleh air laut pada waktu
pasang surut!" "Baik aku setujui gagasanmu itu!" kata Buaya.
Dengan adanya pembagian wilayah
kekuasaan, maka tidak ada lagi perkelahian antara Sura dan Buaya. Keduanya
telah sepakat untuk menghormati wilayah masing-masing. Tetapi pada suatu hari,
Sura mencari mangsa di sungai. Hal ini dilakukan dengan sembunyi-sembunyi agar
Buaya tidak mengetahui. Mula-mula hal ini memang tidak ketahuan. Tetapi pada
suatu hari Buaya memergoki perbuatan Sura ini.Tentu saja Buaya sangat marah
melihat Sura melanggar janjinya. "Hai Sura, mengapa kamu melanggar
peraturan yang telah kita sepakati berdua? Mengapa kamu berani memasuki sungai
yang merupakan wilayah kekuasaanku?" tanya Buaya. Sura yang merasa tak
bersalah tenang-tenang saja. "Aku melanggar kesepakatan? Bukankah sungai
ini berair.Bukankah aku sudah bilang, bahwa aku adalah penguasa di air? Nah,
sungai ini 'kan ada airnya, jadi juga termasuk daerah kekuasaanku, " Kata
Sura. "Apa? Sungai itu 'kan tempatnya di darat, sedang daerah kekuasaanmu ada
di laut, berarti sungai itu adalah darerah kekuasaanku!" Buaya ngotot.
"Tidak bisa. Aku 'kan tidak pernah bilang kalau di air itu hanya air laut,
tetapi juga airsungai" jawab Hiu Sura? "Kau sengaja mencari
gara-gara,Sura?" "Tidak! kukira alasanku cukup kuat dan aku memang
dipihak yang benar!" kata Sura. "Kau sengaja mengakaliku.Aku tidak
sebodoh yang kau kira!" kata Buaya mulai ,marah. "Aku tidak perduli
kau bodoh atau pintar, yang penting air sungai dan air laut adalah
kekuasaanku!" Sura tak mau kalah. Karena tidak ada yang mau mengalah, maka
pertempuran sengit antara Sura dan Buaya terjadi lagi.
Pertarungan kali ini semakin seru dan
dahsyat. Saling menerjang dan menerkam, saling menggigit dan memukul. Dalam
waktu sekejap, air disekitarnya menjadi merah oleh darah yang keluar dari
luka-luka kedua binatang tersebut. Mereka terus bertarung mati-matian tanpa
istirahat sama sekali. Dalam pertarungan dahsyat ini, Buaya mendapat gigitan
Sura di pangkal ekornya sebelah kanan. Selanjutnya, ekornya itu terpaksa selalu
membengkok kekiri. Sementara ikan Sura juga tergigit ekornya hingga hampir
putus, lalu Sura kembali ke lautan. Buaya puas telah dapat mempertahankan
daerahnya.
Pertarungan antara Sura dan Buaya ini
sangat berkesan di hati masyarakat Surabaya. Oleh karena itu,nama Surabaya
selalu dikait-kaitkan dengan peristiwa ini. Dari peristiwa inilah kemudian
dibuat lambang Kota Surabaya yaitu gambar " sura dan buaya". Namun
ada juga sebahagian berpendapat, asal usul Surabaya berasal dari kata Sura dan
Baya. Sura berarti Jaya atau selamat. Baya berarti bahaya, jadi Surabaya
berarti "selamat menghadapi bahaya". Bahaya yang dimaksud adalah
serangan tentara Tar-tar yang hendak menghukum Raja Jawa.Seharusnya yang
dihukum adalah Kartanegara, karena Kartanegara sudah tewas terbunuh, maka
Jayakatwang yang diserbu oleh tentara Tar-tar itu. Setelah mengalahkan
Jayakatwang, orang Tar-tar itu merampas harta benda dan puluhan gadis-gadis
cantik untuk dibawa keTiongkok. Raden Wijaya tidak terima diperlakukan seperti
itu. Dengan siasat yang jitu, Raden Wijaya menyerang tentara Tar-tar di
pelabuhan Ujung Galuh hingga mereka menyingkir kembali ke Tiongkok.
Selanjutnya, dari hari peristiwa kemenangan Raden Wijaya inilah ditetapkan
sebagai hari jadi Kota Surabaya, yaitu tanggal 31 Mei.
Heroisme
masyarakat Surabaya paling tergambar dalam pertempuran 10 Nopember 1945.
Arek-arek Suroboyo, sebutan untuk orang Surabaya, dengan berbekal bambu runcing
berani melawan pasukan sekutu yang memiliki persenjataan canggih. Puluhan ribu
warga meninggal membela tanah air. Peristiwa heroik ini kemudian diabadikan
sebagai peringatan Hari Pahlawan. Sehingga membuat Surabaya dilabeli sebagai
Kota Pahlawan.
Fungsi Lookup
Fungsi LOOKUP adalah salah satu fungsi yang digunakan dalam Microsoft Excel. Mungkin masih banyak yang bingung cara penggunaan fungsi yang satu ini, daripada lama-lama bingung mending langsung aja kita lihat di bawah ini....
Fungsi Vlookup ini digunakan untuk membaca tabel secara vertical (tegak). Bentuk
penulisannya adalah :
=VLOOKUP(lookup_value,table_array,col_index_num,[range_lookup])
Contoh Vlookup :
Untuk mencari kolom lulusan, maka ketik rumus =Vlookup(C3,$G$6:$I$9,2)
Dimana C3 (kolom C baris 3) merupakan Sel Kode di dalam Tabel Gaji Karyawan,
kemudian data yang ada dalam Tabel Perbandingan harus diblok/ditandai, agar data
dapat terbaca di dalam Tabel Gaji Karyawan. Untuk memunculkan simbol dollar
ketika data diblok, tekan F4 di keyboard. Di ujung rumus ketik letak kolom lulusan
(kolom 2).
Untuk mencari kolom gaji ketik rumus =Vlookup(C3,$G$6:$I$9,3), maka caranya
sama seperti diatas. Namun yang berbeda adalah diujung rumus, ketik letak kolom
gaji (kolom 3).
2. HLOOKUP
Fungsi Hlookup ini digunakan untuk membaca tabel secara horizontal (mendatar).
Bentuk penulisannya adalah :
=HLOOKUP(lookup_value,table_array,col_index_num,[range_lookup])
Contoh Hlookup :
Untuk mencari kolom lulusan, maka ketik rumus =Vlookup(C3,$G$6:$I$9,2)
Dimana C3 (kolom C baris 3) merupakan Sel Kode di dalam Tabel Gaji Karyawan,
kemudian data yang ada dalam Tabel Perbandingan harus diblok/ditandai, agar data
dapat terbaca di dalam Tabel Gaji Karyawan. Untuk memunculkan simbol dollar
ketika data diblok, tekan F4 di keyboard. Di ujung rumus ketik letak kolom lulusan
(kolom 2).
Untuk mencari kolom gaji ketik rumus =Vlookup(C3,$G$6:$I$9,3), maka caranya
sama seperti diatas. Namun yang berbeda adalah diujung rumus, ketik letak kolom
gaji (kolom 3)
Gimana sekarang sudah paham belum? mungkin kalau cuma baca aja jelas gak bisa. Semua harus di praktikkan agar lebih paham. Oke selamat mencoba.. Fighting!!
sumber: http://rimanuryani160510.blogspot.com/p/fungsi-lookup-pengenalan-microsoft.html
Mengenai Saya
Arsip Blog
Diberdayakan oleh Blogger.
- See more at: http://www.komputerseo.com/2010/12/cara-memasang-gambar-animasi-lucu-di.html#sthash.AVdlx4AU.dpuf