IN THE MYSTERY DAY Part 2
Tapi
apa mungkin hanya aku yang selamat dalam kecelakaan itu . Rasanya ingin sekali
aku menangis . Tapi mengapa aku tidak bisa menangis .
Aku
memutuskan untuk pulang ke rumah . Aku keluar dari ruangan yang tampak pennuh
dengan berbagai orang . Ku telusuri jalan demi jalan . Memang aku agak
kebingungan dengan rumah sakit ini karena aku tak tahu jalan keluarnya .
Saat
aku berjalan melewati ruangan khusus Ibu dan Bayi , ada sesuatu yang megganjal .
Mengapa semua bayi menangis saat aku lewat ? Tapi aku tak ambil pusing . Aku
segera pergi mencari jalan keluar .
Aku
menuruni tangga yang ada di depan . Tak sengaja aku bersisipan dengan seoranng
anak kecil yang sedang di gandeng ibunya .
“
Hallo kakak . “ sapa anak kecil itu.
Aku
hanya tersenyum mendengarnya .
“
Sayang , kamu bicara sama siapa? jangan berhalusinasi lagi . Nanti kamu kena
marah ayah . “ kata ibunya dan kemudian menggondong anak kecil itu .
Apa
yang di maksud berhalusinasi?
“
Kakak , tak lama lagi sebuah rahasia akan terungkap . Dan itu akan di ungkapkan
oleh orang terdekat kakak . Kakak jangan khawatir ya ! “ kata anak kecil itu
sembari dia di gendong ibunya naik ke atas .
Ibunya
hanya menggeleng geleng kepalanya .
“
Dada kakak yang cantik ! “ kata anak kecil itu yang kemudian menghilang
tertutup tembok bercat putih .
“
Sebuah rahasia?Rahasia apa itu? Siapa orang terdekatku yang akan mengungkapkan
rahasia itu ? “ pikirku yang sedang kebingunngan .
Tapi
mungkin itu hanyalah omongan anak kecil . Omongan anak kecil mana bisa di
percaya . Aku kembali meneruskan perjalananku .
Terlihat
seseorang yang sedang duduk di depan UGD . Aku segera mendekati orang itu dan
berencana bertannya jalan keluarnya.
“
Permisi , jalan keluar dari Rumah Sakit
ini mana ya ? “ tanyaku .
Tapi
orang itu tidak menjawab , bahkan melihat ke arahku saja tidak .
“
Permisi . “ ulangku sekali lagi .
Tapi
hasilnya tetap sama .
Tiba
tiba seorang cewek melihat ke arahku dan mengisyaratkan aku untuk mengikutinya
. Dan aku pun segera mengikutinya .
Ternyata
benar , Cewek itu menunjukan jalan keluar . Tapi mengapa cewek itu diam saja .
Tak mengucapkan satu kata pun . Bahkan setelah menunjukanku jalan keluar ,
cewek itu pun langsung pergi meninggalkanku sendiri .Aku benar benar tidak mengerti.
****
Aku
sendiri pun tak tahu bagaimana aku bisa sampai rumah begitu cepat . Di depan
rumahku pun banyak sekali orang yang berdiri memandangi ku . Tapi tunggu dulu,
Mereka bukan manusia . Wajah mereka yang tampak hanyalah tulang tengkorak . Apa
mereka ……… ?
Aku semakin bingung dan merasa sedikit
ketakutan.Tapi apa boleh buat , aku segera masuk ke dalam rumah .
Di
dalam rumah , semua terasa hampa . Tak ada siapa pun . Suara teriakan mama
karena Zika yang tak mau makan , suara permainan piano papa yang sungguh indah
, dan kejahilan Zika yang selalu membuat seisi rumah heboh .Aku masih tidak
percaya hanya tinggal aku seorang diri di sini .
“
Kak Zeta … “ tiba tiba terdengar suara anak kecil memanggilku .
Berulang
kali terdengar suara seperti itu dari lantai dua . dan suaranya mirip sekali
dengan Zika .
“
Zika ? “
“
Kak Zeta , ayo main .. “ panggil suara itu lagi .
“
Zika .. Benar itu suara Zika “
Aku
segera berlari ke lantai atas .
“
Kak , ayo cepat ke sini .. “ suara itu memanggilku sekali lagi .
Dan
aku membuka pintu kamar Zika . Saat di dalam kamar , tampak seorang anak kecil
sedang bermain boneka.
“Zika
.. “ panggilku bahagia .
Tapi
anak itu tak mempedulikanku.
“
Zika , ini kak Zeta .. “ kataku sambil mendekatinya .
“
Kak Zeta .. “ kata Zika sambil menoleh ke arahku .
“
AAAAAAAAAAHHHHHHHHHH “ teriakku ketika melihat wajahnya .
Aku
benar benar syok melihatnya . Nafasku terengah engah . Aku tak tahu siapa tadi
itu . Wajahnya hancur , matanya hilang dan hanya tersisa darahnya saja ,
kepalanya hampir saja putus dan terlihat tulang tenggorokkannya , badannya tak lagi berbentuk bahkan ususnya
keluar kemana mana.
Aku
membuka mataku. Ternyata hanya mimpi.
****
Mengenai Saya
Diberdayakan oleh Blogger.
- See more at: http://www.komputerseo.com/2010/12/cara-memasang-gambar-animasi-lucu-di.html#sthash.AVdlx4AU.dpuf
0 komentar:
Posting Komentar