TIMELINE

Ini dia tanggal-tanggal penting yang perlu dicatat!
OLMAT UINSA 2017

Himpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya kembali menyapa adik-adik semua dengan acara tahunannya yakni Olimpiade Matematika 2017. Olimpiade ini diselenggarakan untuk jenjang MI/SD islam, MTs/SMP Islam dan MA/SMA Islam. Seperti yang telah diketahui bahwa, olimpiade matematika ini merupakan salah satu acara terbesar di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, dan perlu diketahui juga olimpiade matematika (olmat) tahun ini akan diselenggarakan se-Jawa, dengan 19 rayon (Surabaya, Probolinggo, Malang, Jember, Banyuwangi, Lamongan, Jombang, Kediri, Madiun, Pamekasan,Pasuruan, Bandung, Jakarta, Surakarta, Yogyakarta, Kudus, Cirebon, Semarang dan Purwokerto) yang telah disiapkan untuk babak penyisihan, dan untuk babak semifinal maupun final diselenggarakan di UIN Sunan Ampel Surabaya.

  • value="1" data-thickness=".2" class="skill1" tabindex="-1" readonly="readonly" style="width: 36px; height: 21px; position: absolute; vertical-align: middle; margin-top: 21px; margin-left: -50px; border: 0px none; background: transparent none repeat scroll 0% 0%; font: bold 12px Arial; text-align: center; color: rgb(255, 255, 255); padding: 0px;" type="text">
    Pendaftaran

    01 April 2017 - 03 September 2017

  • value="2" data-thickness=".2" class="skill2" tabindex="-1" readonly="readonly" style="width: 36px; height: 21px; position: absolute; vertical-align: middle; margin-top: 21px; margin-left: -50px; border: 0px none; background: transparent none repeat scroll 0% 0%; font: bold 12px Arial; text-align: center; color: rgb(255, 255, 255); padding: 0px;" type="text">
    Babak Penyisihan Rayon

    10 September 2017

  • value="3" data-thickness=".2" class="skill3" tabindex="-1" readonly="readonly" style="width: 36px; height: 21px; position: absolute; vertical-align: middle; margin-top: 21px; margin-left: -50px; border: 0px none; background: transparent none repeat scroll 0% 0%; font: bold 12px Arial; text-align: center; color: rgb(255, 255, 255); padding: 0px;" type="text">
    Babak Semifinal

    16 September 2017

  • Would you be my boyfriend? Part 1

    Komet duduk melamun di sebuah meja berbentuk lingkaran yang terletak di kantin. Kantin yang tidak terlalu luas namun terlihat rapi dan indah. Setiap bel istirahat berbunyi kantin itu selalu di penuhi oleh murid yang sekolah di Zeal Art School. Dan kali ini, bel istirahat telah berbunyi.
    “Komet, kamu kenapa?” Tanya Shasya sambil menyenggol badan sahabatnya itu.
    Komet hanya terdiam dan meletakkan kepalanya tepat di atas meja. Pandangannya kosong menatap pohon tinggi arah jam satu.
    Apa ada sesuatu yang terjadi padamu ?” tanya Shasya begitu perhatian.
    Tapi Komet tetap pada pandangan kosongnya.
    Komet adalah salah seorang siswa yang bersekolah di Zeal Art School. Tempat semua anak yang memiliki bakat seni. Komet masuk menjadi salah satu murid di Teater class bagian membuat cerita. Dia terbilang masih amatir, bakat yang di milikinya belum keluar sepenuhnya. Oleh karena itu, dia masuk dalam kelas B.
    Sedangkan Shasya adalah sahabat Komet sejak SMP yang selalu setia menemaninya setiap saat. Dia bersekolah di Zeal Art School jurusan Song Class bagian penyanyi solo. Dia terbilang sudah cukup mahir, bahkan dia sudah di rencanakan debut tahun ini padahal dia barulah anak kelas satu. Dia di masukkan dalam kelas A+ yang hanya dapat di isi oleh anak-anak yang memiliki bakat istimewa dalam bidangnya. Meskipun begitu, Shasya tetap setia menemani Komet.
    “Meteor…” teriak beberapa gadis saat melihat cowok yang baru memasuki kantin itu.
    Cowok yang di panggil dengan nama Meteor itu, berjalan mendekat ke arah kantin sembari memberikan senyum kecil di wajahnya. Rambutnya yang bergaya cepak membuat wajahnya terlihat keren. Apalagi lesung pipi yang di milikinya, sungguh mematikan.
    “Meteoooorrrr….” Terikan mereka semakin histeris saat Meteor melihatkan lesung pipinya.
    Meteor hanya menebarkan senyuman yang mematikan itu pada para gadis yang mengelu-elukan namanya. Meteor berhenti sesaat, melihat isi kantin yang nampaknya sudah penuh. Pandangannya berhenti peda meja Komet dan Shasya. Meteor tersenyum kecil penuh arti dan segera menuju bangku Komet dan Shasya.
    Meteor adalah seorang penyanyi yang sangat terkenal sampai ke internasional. Dia masuk ke Zeal Art School karena di mendapat janji manis dari Kepala Sekolah Zeal Art School. Dia bersekolah di sini tak perlu mengeluarkan biaya sepeser pun justru sebaliknya, sekolah yang memberi dia uang. Dia satu kelas dengan Shasya.
    “Excuse me girl, can I sit in here with you?” tanya Meteor dengan nada ramah sambil tetap mempertahankan senyumannya.
    “Yes, you can. I am very happy, if you want to sit in here.”sahut Shasya sekedar basa-basi sembari membalas senyuman Meteor.
    Sebenarnya Meteor mengerti bahasa Indonesia. Karena orang tuanya tinggal dan semua kerabatnya tinggal di Indonesia. Dia juga fasih mengucapkan bahasa Indonesia. Tapi dia sering menggunakan bahasa Inggris agar dia tidak kesulitan jika berbicara dengan fansnya di luar negeri.
    Sekarang, karena Meteor duduk satu meja dengan Komet dan Shasya, meja mereka menjadi pusat perhatian para gadis yang mengidolakan Meteor. Sungguh risih saat makan di lihat banyak orang, tapi tidak ada meja kosong lagi untuk di tempati.
    “Who is she?”Tanya Meteor sambil menatap tajam Komet.
    “She is my best friend, Komet..” Sahut Shasya sambil menyenggol kaki Komet yang sedang asyik dengan pandangannya itu dengan kakinya.
    “Ssstttzzz…sssstttzzz… Komet” bisik Shasya berusaha menyadarkan Komet sambil terus menyenggol kaki Komet.
    Sepertinya dia sedang asyik dengan pandangannya …”
    Shasya membalas dengan senyum paksaan.
    Meteor pun beranjak dari kursinya dan berdiri dengan kedua lututnya tepat di samping Komet.
    “Hei, cute girl…” bisik Meteor tepat di telinnga Komet.
    Sikap Meteor yang begitu pada Komet, jelas membuat idolanya menggigit jari menyaksikan kejadian itu. Shasya pun khawatir dengan Komet yang mendapat perlakuan seperti itu dari Meteor. Namun, Komet tetap asyik dalam lamunannya.
    ****
    Dalam Lamunan Komet…
    Komet terus berjalan menyusuri tempat yang sedikit asing baginya. Entah bagaimana dia bisa berada di tempat ini. Bahkan di sini tak ada seorang pun. Yang ada hanyalah pepohonan dan burung-burung yang beterbangan di langit yang berwarana kelabu.
    Tapi setelah cukup lama berjalan, tiba-tiba terlihat sebuah cahaya yang berjalan mendekatinya. Semakin lama semakin jelas, dan semakin jelas. Tampak seorang pemuda dengan menunggangi kuda berwarna putih berjalan mendekat. Setelah cukup dekat dengan Komet, dia pun turun dari kuda itu.
    “Apa yang sedang kamu lakukan di sini, nona?” tanya pemuda itu sambil mencium telapak tangan Komet.
    “A..aku tak tahu.”
    Pemuda itu hanya menebarkan senyum yang cukup mematikan pada Komet.
    “Kamu siapa?” tanya Komet bingung.
    Lagi-lagi pemuda itu hanya tersenyum.
    Pemuda itu kembali menunggangi kudanya dan pergi meninggalkan Komet seorang diri.
     “Hei, tunggu…” teriak Komet sambil berlari kecil mengejar pemuda itu.
    Pemuda itu pun pergi semakin jauh dan menghilang dalam kabut merah jambu.
    Komet terjatuh dan kelelahan karena mengejar pemuda itu.
    ****
    “AAAUUHH…”teriak Komet sambil memegangi kepalanya.
    Tiba-tiba dari arah belakang tampak sebuah bola basket menimpuk kepala Komet. Dan menyadarkan Komet dari lamunannnya. Karena teriakkan Komet yang cukup keras semua orang yang berada di kantin melihat ke arahnya.
    “Komet, apa kamu tak apa?”Tanya Shasya memastikan dengan sedikit khawatir.
    “Are you okey, girl?” Tanya Meteor yang berdiri di sampingnya.
    Komet menoleh kearah Meteor dengan wajah terkejut.
    “Mengapa kamu pergi begitu saja?” Tanya Komet spontan ketika melihat Meteor. Tapi karena sangat keras benturannya, kepala Komet menjadi pusing dan penglihatannya mulai kabur. Semakin lama semakin kabur dan menjadi gelap. Dan Komet jatuh ke badan Meteor.
    “Apa dia baik-baik saja?” Tanya seorang cowok yang tak sengaja melempar bola basket kearah Komet sehingga mengenai kepalanya. Ardan.
    Meteor tak peduli dengan perkataan Ardan dan berusaha meletakkan tubuh Komet di punggungnya.
     “Biar aku saja yang menggendongnya.” Kata Ardan menawarkan diri.
    “Tidak, biar aku saja.” Senggah Meteor sembari menatap tajam cowok itu.
    “Apa kamu bisa, Meteor ?” tanya Shasya cemas.
    Meteor hanya tersenyum kecil.
    Meteor segera menggendong Komet ke UKS. Sedangkan Shasya dan cowok yang melempar bola tadi mengikutinya dari belakang. Dengan penuh arti Meteor menggendong Komet yang tidak sadar itu.
    “Kamu tadi pergi kemana? Kenapa ninggalin aku begitu saja?”oceh Komet dalam gendongan Meteor antara sadar dan tidak.
    “Aku tak pergi kemana pun. Aku selali berada di sampingmu.” Jawab Meteor dengan santai.
    “Benarkah?”
    Meteor mengangguk pasti.
    Tetapi Komet kembali pingsan setelah mendapat jawaban dari Meteor yang melegakan dirinya.
    Meteor dengan sabar menggendong Komet dan sepanjang perjalanan Meteor tersenyum kecil.

    ****
  • 0 komentar:

    Posting Komentar

    Diberdayakan oleh Blogger.
    - See more at: http://www.komputerseo.com/2010/12/cara-memasang-gambar-animasi-lucu-di.html#sthash.AVdlx4AU.dpuf

    Pengikut

    Translate