TIMELINE

Ini dia tanggal-tanggal penting yang perlu dicatat!
OLMAT UINSA 2017

Himpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya kembali menyapa adik-adik semua dengan acara tahunannya yakni Olimpiade Matematika 2017. Olimpiade ini diselenggarakan untuk jenjang MI/SD islam, MTs/SMP Islam dan MA/SMA Islam. Seperti yang telah diketahui bahwa, olimpiade matematika ini merupakan salah satu acara terbesar di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, dan perlu diketahui juga olimpiade matematika (olmat) tahun ini akan diselenggarakan se-Jawa, dengan 19 rayon (Surabaya, Probolinggo, Malang, Jember, Banyuwangi, Lamongan, Jombang, Kediri, Madiun, Pamekasan,Pasuruan, Bandung, Jakarta, Surakarta, Yogyakarta, Kudus, Cirebon, Semarang dan Purwokerto) yang telah disiapkan untuk babak penyisihan, dan untuk babak semifinal maupun final diselenggarakan di UIN Sunan Ampel Surabaya.

  • value="1" data-thickness=".2" class="skill1" tabindex="-1" readonly="readonly" style="width: 36px; height: 21px; position: absolute; vertical-align: middle; margin-top: 21px; margin-left: -50px; border: 0px none; background: transparent none repeat scroll 0% 0%; font: bold 12px Arial; text-align: center; color: rgb(255, 255, 255); padding: 0px;" type="text">
    Pendaftaran

    01 April 2017 - 03 September 2017

  • value="2" data-thickness=".2" class="skill2" tabindex="-1" readonly="readonly" style="width: 36px; height: 21px; position: absolute; vertical-align: middle; margin-top: 21px; margin-left: -50px; border: 0px none; background: transparent none repeat scroll 0% 0%; font: bold 12px Arial; text-align: center; color: rgb(255, 255, 255); padding: 0px;" type="text">
    Babak Penyisihan Rayon

    10 September 2017

  • value="3" data-thickness=".2" class="skill3" tabindex="-1" readonly="readonly" style="width: 36px; height: 21px; position: absolute; vertical-align: middle; margin-top: 21px; margin-left: -50px; border: 0px none; background: transparent none repeat scroll 0% 0%; font: bold 12px Arial; text-align: center; color: rgb(255, 255, 255); padding: 0px;" type="text">
    Babak Semifinal

    16 September 2017

  • Would you be my boyfriend? Part 2

    Komet tersadar dari pingsannya. Perlahan penglihatannya semakin jelas. Setelah penglihatannya jelas, dia berusaha duduk sambil memegangi kepalanya yang berat. Tanpa Komet sadari, sebuah tangan membantunya untuk duduk.
    “Apa kamu sudah tak apa ?” Tanya seseorang dengan suara beratnya dari arah belakang.
    Komet pun menoleh ke asal suara itu.Kamu siapa ?”
    “Apa kamu tak mengenaliku ?” Ardan kembali bertanya.
    Komet menggelengkan kepalanya yang berat karena pusing masih terasa.
    “Aku ini Ardan. Apa kamu tak tahu?”
    Lagi-lagi Komet menggelengkan kepalanya.
    Sebenarnya Ardan adalah actor terkenal yang sudah bermain beberapa judul layar lebar, bermain beberapa judul sinetron, menjadi model beberapa iklan, dan sering kali menjadi cover sebuah majalah. Dia pun sama seperti halnya Meteor. Masuk ke sini bukan karena kemauannya dan dia pun juga mendapat uang karena mau sekolah di sini walaupun tak sebanyak Meteor. Dia masuk ke Teater class bagian tokoh utama. Dan masuk ke dalam kelas A+.
    Tapi karena Komet tak pernah menonton TV atau pun membeli majalah jadi dia tak tahu bahwa Ardan adalah seorang artis yang terkenal. Itu karena Komet tidak peduli dengan urusan orang lain.
    “Ya sudah deh, gak usah di pikirin. By the way, maaf ya sudah nimpuk kepala kamu pakek bola basket.” Ucap Ardan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
    Komet terdiam sejenak berusaha mengingat apa yang terjadi. Lalu kemudian menganggukkan kepalanya.
    Nama kamu siapa?” tanya Ardan mengalihkan pembicaraan.
    “Komet”
    “Nama yang cukup bagus. Jurusan apa?”
    “Teater class bagian membuat cerita.”
    “Oh ya, aku juga masuk di Teater class bagian tokoh utama”
    “Bagian tokoh utama?”
    Ardan pun menganggukkan kepalanya dengan cepat.
     “Emm, boleh minta nomor ponselmu? Mungkin saja aku bisa mengusulkan ceritamu untuk di gunakan dalam sesi berikutnya.”kata Ardan sambil memberikan ponselnya pada Komet.
    Komet segera mengetik nomor ponselnya dan memberikan pada Ardan kembali.
    “Okey” Kata Ardan sambil mengambil ponselnya kembali.
    “Apa kamu sudah tak apa?”
    Komet mengangguk.
    “Kalau gitu aku tinggal dulu ya, aku sudah terlambat ke lokasi syuting.”
    Komet kembali mengangguk.
    Ardan pun segera pergi meninggalkan Komet seorang diri.
    Komet pun kembali membaringkan tubuhnya ke ranjang lagi setelah tubuh Ardan tak terlihat .
    ****
    “Hey, apa kamu sudah tak apa Komet?”Tanya Shasya setelah Komet keluar dari UKS.
    Komet hanya menggeleng kepalanya.
    “Sebenarnya apa yang terjadi?”
    Komet hanya terdiam.
    “Ayo lah, jangan diam saja. Cerita padaku!” kata Shasya sedikit memaksa.
    Komet melihat kearah Shasya dan kembali terdiam.
    Shasya pun tak tahu harus berbuat apa.
    Mereka berdua pun sama-sama terdiam dalam lamunan. Tak ada apa pun yang dapat  di bicarakan lagi.
    “Meteor…” teriak beberapa gadis saat melihat Meteor yang melewati lobi.
    “Meteoooorrrr….” Terikan mereka semakin histeris.
    Sepertinya itu hal yang biasa bagi Meteor dan murid yang ada di Zeal Art ini.
    Meteor hanya menebarkan senyuman yang menawan pada gadis-gadis itu sambil terus berjalan melewati meja Komet.
    Komet memandang Meteor terus tanpa henti hingga saat Meteor masuk ke ruang kepala sekolah.
    “Hei, kamu kenapa ngliatin Meteor sampai segitunya? Apa kamu juga Meteorit?”
    Meteorit?”
    “Iya, nama fansnya Meteor. Kamu tidak tahu ya?”
    Komet menggelengkan kepalanya dengan lugu.
    Shasya hanya tersenyum sambil menepuk pundaknya.
    “Kkrriinngg…” bunyi bel sekolah pun berbunyi.
    Semua siswa bergegas meninggalkan kantin. Tapi tidak dengan Komet yang tampaknya kebingungan.
    ****
    Komet mengendap-endap mengikuti Meteor sejak keluar dari ruang Kepala Sekolah.
    Tapi sepertinya Meteor mengetahui hal itu. Tapi dia hanya tersenyum. Bagaimana tidak tahu, di depan sana ada satu tiang yang di lapisi cermin sehingga Komet terlihat kalau dia sedang mengikuti Meteor.
    “Meteor..”sapa seorang cewek yang memiliki tubuh yang dapat di kategorikan seksi.
    Meteor menghentikan langkahnya. Dan balik menyapanya.
    “Hai…”
    “I am a Meteorit..”
    “Really?”
    Cewek itu mengangguk.
    “Do you want to take photo with me ?” Tanya cewek itu dengan paksa.
    Tapi Meteor tetap tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
    Komet melihat hal itu dari balik tiang yang sepertinya cukup lebar untuk bersembunyi.
    “Hey kamu yang di sana..”panggil cewek itu.
    Komet segera bersembunyi di balik tiang, dia takut jika Meteor sampai melihatnya karena cewek itu seperti melihat ke arahnya.
    “Ngapain pakek sembunyi sih..”
    Komet kebingungan dan dia pun menunjukkan kepalanya untuk melihat siapa yang di maksud cewek itu.
    “Aduh buruan sini..” panggil cewek itu sambil menggerakkan tangannya yang menandakan Komet harus ke sana.
    Komet melihat sekelilingnya. Takada siapapun. Komet berfikir sejenak. Dan kemudian dia menunjuk dirinya sendiri.
    “Iya, kamu siapa lagi.”
    Komet berjalan menuju kearah Meteor dan cewek itu.
    “Tolong fotoin ya..”kata cewek itu sambil memberikan ponselnya pada Komet.
    Komet segera memoto mereka. Dan mengembalikan ponsel yang di pegangnya pada cewek itu.
    Cewek itu segera pergi dan meninggalkan mereka berdua.
    “Sejak kapan kamu berada di balik tiang itu?” Tanya Meteor pura-pura tidak tahu.
    “Barusan saja.”
    Meteor mengangguk pelan sambil tersenyum.
    “Su…sudah dulu ya, aku mau kembali ke kelas.”Kata Komet yang semakin salah tingkah. Dia pun segera membalikkan badannya dan berniat kembali ke kelasnya.
    Tapi tiba-tiba tubuhnya di tarik dan jatuh dalam pelukkan Meteor.
    “Apa kamu mau ikut aku minum teh sebentar?”
    Antara sadar dan tidak sadar Komet menganggukkan kepalanya. Dia masih dalam keadaan shok, Meteor membuat tubuh Komet terlalu dekat dengan tubuhnya.

    ****
  • 0 komentar:

    Posting Komentar

    Diberdayakan oleh Blogger.
    - See more at: http://www.komputerseo.com/2010/12/cara-memasang-gambar-animasi-lucu-di.html#sthash.AVdlx4AU.dpuf

    Pengikut

    Translate